Selain tiket untuk transportasi dan makanan, penginapan selalu jadi
hal paling penting ketika seseorang bervakansi. Entah pada akhirnya
menginap di hostel, hotel, atau bahkan membawa tenda sekalipun, semua
itu jelas harus dipertimbangkan secara matang dan menyediakan anggaran
tersendiri.
Selain berfungsi sebagai tempat tinggal sementara,
fasilitas yang ada di sebuah penginapan pun biasanya dipilih yang sesuai
kriteria dari masing-masing traveler. Biasanya sih, harus ada tempat
bersantai untuk menghabiskan waktu yang mereka punya. Kata siapa
menginap di hotel harus siap merogoh kocek yang dalam? Anggapan itu
seakan dibantah oleh sebuah hotel yang berdiri di Bangladesh sana. Nggak percaya? Mungkin kamu harus membuktikannya.
Faridpur Hotel namanya. Berlokasi di tepi Sungai Buringaga kota Dhaka, Bangladesh. Harga sewa per kamarnya hanya Rp 4 ribu saja~
ini hotel? via telegraph.co.uk
Hotel ini dibangun di atas lima buah kapal di tepi sungai. Kalau kamu mempertanyakan apa saja fasilitasnya, harusnya kamu nggak berharap banyak ya..
masih bagusan rumah susun agaknya via liputan6.com
Jangan berharap ada tv dan barang mewah lainnya. Bahkan terkadang, dengan tarif yang super murah itu, tamu harus berbagi tempat tidur dengan tamu lainnya. Namun, pihak hotel juga menyediakan kabin pribadi bagi mereka yang ingin membayar lebih mahal kok. Dengan harga Rp 10 ribu misalnya, hehee. Nggak kebayang ya kalau mau bayar Rp 50 ribu di hotel ini bakal dapet fasilitas apa~
Tamu di hotel ini didominasi oleh para pekerja dari kota-kota kecil. Saking populernya, pekerja menginap di hotel ini bahkan hingga berbulan-bulan lho
ada makanan, tapi bayar sendiri via news.com.au
“Kami memiliki sekitar 40 tamu saat ini. Sebagian dari mereka tinggal hampir tiga bulan di tempat ini,” ujarnya.
Kalau kamu penasaran soal berapa harga kamar-kamar di Faridpur Hotel ini, Nih daftarnya! Siapa tahu kamu beneran berangkat ke sana nantinya, demi merasakan sensasi berbeda
mandinya pakai air sungai, jangan-jangan~ via news.com.au
Kalau kamu kira ini konsep penginapan yang baru, maaf kamu salah. Percaya nggak percaya, hotel model begini sudah berdiri sejak tahun 1950-an silam
Dulunya, hotel ini banyak digunakan oleh para pedagang Hindu yang datang ke Dhaka untuk berdagang melalui sungai. Seiring berjalannya waktu, jumlah hotel ini sempat meningkat. Namun, setelah Bangladesh merdeka pada tahun 1971, jumlah hotel turun menjadi hanya lima, dan Faridpur ini salah satunya.Sejatinya, Faridpur Hotel tak semenyenangkan itu. Kalau kamu perhatikan sungai di sekelilingnya, kamu akan mendapati banyak sekali sampah. Saking mirisnya, ada beberapa traveler yang justru mempertanyakan, apakah pantas tempat ini disebut hotel?
Kalau kamu backpacker atau petualang sejati, harusnya sih kamu berani nginep di hotel ini. Suasana seperti ini sayang patut untuk dicoba sih. Jadi, kapan ke sini?
0 comments:
Post a Comment